KabarJatimNews.id | Pacitan – Dalam rangka mendukung pelestarian budaya lokal, Komando Rayon Militer (Koramil) 0801/11 Donorojo turut berpartisipasi dalam pagelaran wayang kulit yang digelar di halaman SMPN 1 Donorojo, Minggu malam (6/7/2025). Acara ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-42 SMPN 1 Donorojo dan menampilkan lakon “Dewa Ruci” oleh dalang Ki Ageng Purwanto.
Pagelaran budaya tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan, Koordinator Pengawas SMP Kabupaten Pacitan, Forkopimca Donorojo, para kepala desa se-Kecamatan Donorojo, dan jajaran alumni, termasuk Kolonel Inf. H. Sugiyono — alumni sekaligus putra daerah Donorojo yang pernah menjabat Danrem 081/DSJ.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pertunjukan ini sebagai upaya nyata melestarikan seni budaya tradisional.
“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas terselenggaranya pagelaran wayang kulit ini. Ini adalah bentuk kecintaan terhadap budaya bangsa dan momentum yang tepat untuk memperingati HUT ke-42 SMPN 1 Donorojo,” ungkapnya.
Sementara itu, Danramil 0801/11 Donorojo Lettu Caj Sutardi menegaskan komitmen TNI dalam menjaga dan mendukung kelestarian budaya lokal.
“Kegiatan ini bukan hanya hiburan semata, namun juga menjadi sarana mempererat sinergi antara TNI, pemerintah, dan masyarakat. Kami sangat mendukung pelestarian budaya seperti ini,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan rasa bangganya atas kehadiran Kolonel Inf. H. Sugiyono, yang pernah menjadi atasannya semasa bertugas dan kini kembali ke tanah kelahiran.
“Kehadiran beliau sangat berarti bagi masyarakat dan para alumni. Kami doakan selalu sehat dan sukses dalam karier,” tambah Sutardi.
Menutup sambutannya, Danramil mengucapkan selamat ulang tahun kepada SMPN 1 Donorojo dan berharap sekolah tersebut terus berkembang dan mencetak generasi muda yang unggul dan berprestasi.
Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dengan aman, tertib, dan penuh antusiasme. Warga setempat, guru, siswa, dan para tamu undangan menikmati malam budaya tersebut dengan penuh kegembiraan, meninggalkan kesan mendalam sebagai wujud nyata cinta terhadap seni tradisional. (Red)
Posting Komentar
0Komentar